Langsung ke konten utama

Serba Serbi Skenario Film (3/3)



Serba serbi Skenario. BegitulahAdo menyebutnya, serba serbi yaa.. bukan serabi! Heheh.. :D Dalam penulisan skenario banyak hal yang mesti di perhatikan. Ini adalah tips dari berbagai sumber yang Ado rangkum dalam catatannya. Yuk ah.. dibaca.
  •  Kreditasi
Banyak yang salah mengartikan “Written by”, “Story by”, dan “Screenplay by”. Atau bahkan tidak tahu makna dari setiap kata tersebut. Ni Ado kasih tau teman-teman semuanya.. 
“Written by” berlaku bila penulis cerita dan penulis skenario adalah orang yang sama. Namun bila tidak, kredit itu akan di pecah menjadi “Story by” dan “Screenplay by”.
  • Berapa halaman yang dibutuhkan untuk membuat sebuah film, do?
Film-film yang beredar di bioskop rata-rata berdurasi 100 menit atau lebih. Berarti tebalnya skenario sebaiknya berkisar 100 halaman atau kurang. Patokannya adalah setiap satu halaman skenario akan menghasilkan durasi 1 menit.
  • Binggung cari nama karekter?
Uhh.. gak usah repot-repot yaa.. kepingin punya karakter yang namanya ke barat-baratan atau ke timur-timuran. Misalnya Alexander de Georgio, Chie Ling Xinxau, atau James Van Houten. Hal ini malah bikin lidah keseleo karna gak biasa nyebutnya.
Tidak ada salahnya nama karekter di film kamu adalah nama orang-orang yang berada di sekitarmu. Atau kamu menyiapkan buku nama yang dilengkapi dengan maknanya. Jadinya, apik toh :D
  • Do, kok susah banget ya memperkuat adegan gue?
Udah, kamu jangan sedih. Kamu hanya perlu memberikan motivasi dari setiap adegan yang di lakukan oleh aktor. Misalnya, kenapa dia masih nungguin cowoknya yang udah lama mati? Kenapa si-X membunuh Y? Kenapa si-Y ngejar-ngejar si-X? Kenapa dia minder banget di sekolah?. Hal ini bisa menjadi pancingan agar para aktor menghidupkan perannya.
  • Visualkan Emosi
Maksudnya adalah kamu jangan pernah menulis dialog seperti : “gue seneng banget”, sebaiknya gambarkan si aktor loncat-loncat kegirangan, menutup mulutnya karena menahan teriakan bahagia, dan matanya yang berbinar. Atau “Gue sedih banget”, gambarkan bahwa si karakter duduk diam, menghindari tatapan orang, dan sesekali mengusap air matanya.
  • Format Penulisan Skenario
Dalam penulisan skenario gunakan typeface Typewriter atau Courierukuran 12. Sebaiknya jangan gunakan bahasa penulis tapi gunakan bahasa karakter. Perlu di inget ni, setiap karakter punya bahasanya sendiri. Pengecualian ini hanya berlaku untuk penulisan scene header dan deskripsi gunakanlah bahasa baku.
  • Uji coba skenario
Uji coba ini efektif untuk menganalisa apakah plot di dalam skenario sudah baik  atau tidak, bisa dilakukan dengan mencoba menukar posisi adegan. Bila adegan bisa dengan mudah diangkat dan di pindahkanke tempat lain tanpa merubah isi cerita, silahkan analisa objektif dari setiap adegan. Artinya, setiap adegan harus mempunyai fungsi dan tujuan yang jelas.
  • Software
Sekarang banyak sekali software pendukung untuk penulisan skenario. Hal ini semakin memudahkan pekerjaan si penulis. Beberapa software yang lazim digunakan adala Celtx, Final Draft, dan Sophocles, dan masih banyak lagi. Tentunya si penulis harus meluangkan waktu untuk belajar mengunakan aplikasi tersebut.
Referensi Ado:
Film-film bisu seperti film-film Charlie Chaplin efektif untuk dijadikan latihan dalam mempelajari dan menganalisa adegan.
Berbagai macam istilah lazim digunakan dalam penulisan skenario. Ado bakalan ngasih tau kamu beserta artinya, pasti asik kan kalo udah tau.. makin banyak tahu, makin banyak ilmu, heheh.. :D
  • FADE IN                : Ketika adegan pertama kali dimulai.
  • FADE OUT          : ketika sebuah adegan berakhir dan digantikan oleh scene lain.
  • CUT TO                 : Untuk perpindahandari adegan satu ke adegan yang lainnya secara berkesinambungan.
  • DISSOLVE TO    : Tidak berbeda dengan Cut To, tapi digunakan hanya untuk adegan flashbackdan memiliki rentang yang cukup panjang.
  • VO (Voice Over) : suara terdengar tapi tidak ada orangnya, biasanya digunakan untuk narasi.
  • FLASHBACK : Adegan masa lalu dari si tokoh.
  • ESTABLISHING SHOT : Sebuah shot yang umumnya long shot, yang berada di sebuah adegan, memperlihatkan keseluruhan lokasi.
Gunakanlah kecanggihan teknologi untuk mendapatkan referensi yang lebih banyak lagi. Kalo kamu merasa repot bila harus mencari buku di toko buku atau meminjam ke perpustakaan. Sebaiknya kamu tanyakan om Google J (Ado)3/3
Semoga bermanfaat. Share bila kamu merasa temanmu perlu akan info ini dan cantumkan komentar bila masih ragu. Salam Ado!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Dibaca! Struktur Tim Produksi Film Yang Lengkap!

Tulisan ini  Ado  buat secara khusus buat kamu biar nggak binggung. Maksudnya kalo kamu udah tau struktur tim produksi yang lengkap, kedepannya kamu bisa bentuk seperti ini. Apalagi kalo kamu udah niat pengen bikin film secara profesional. Yaa.. kalo nggak, setidaknya kamu sudah tau gimana struktur tim produksi yang lengkap banget. Semuanya udah pada tau kan, kalo pembuatan film pada dasarnya terdapat 3 tahap yaitu, tahap praproduksi, produksi, dan pasca produksi. Nah, dalam setiap tahap ini ada yang bekerja sesuai dengan deskripsi pekerjaannya, loh. Gak percaya? Bener nih gak percaya? Scroll ke bawah deh, biar percaya :D Tahapan Praproduksi : Produser bertugas mencari dana untuk produksi film. Seorang produser juga bertanggung jawab pada keseluruhan produksi. Penulis cerita bertugas menulis sinopsis yang di kembangkan menjadi skenario dan berisi komentar atau dialog. Tahapan Produksi : Sutradara bertugas menerjemahkan naskah ke dalam adegan film dan mengarahkan a...

PEREMPUAN : KETIADAAN PELACUR

Banyak laki-laki yang menjual kekuatan otot lengan dengan  kuli dan tukang becak. Lalu, ada wanita yang menjajakan ketangkasan otot selangkangannya. Tujuan sama, memenuhi kebutuhan. Entah itu kebutuhan secara ekonomi atau kebutuhan kepuasan psikologis. Ramai diperbincangan di segala sosial media tentang artis yang menjadi pelacur. Semua orang mengutuk, mencaci maki, tak jarang menggunakan umpatan kasar.  Aku tertawa. Aku bukan bagian dari pengumpat, pun bukan orang yang mendukung kegiatan prostitusi. Tapi aku berusaha memanusiakan manusia dan berusaha menjadi dewa-sa. Aku belum menikah. Dan belum merasakan kenikmatan selangkangan. Dan tidak berencana berusaha menikmati itu dalam waktu dekat.  Tapi, aku ingin merenung sebagai seorang perempuan. Bukan wanita. Karena perempuan adalah seorang manusia yang di anugerahi vagina dan hidup dalam bimbingan orang-orang di sekitarnya. Sedangkan Wanita diidentifikasi sebagai seorang yang mandiri, bebas berekspresi...