Langsung ke konten utama

PERAWAN DAN PEREMPUAN


Perempuan Muda Desa Sumber Urip dan Talang Lahat
        
   Perawan sangat erat kaitannya dengan seorang Perempuan. Semacam adik kandung yang tidak dapat di pisahkan, kedua kata ini menyatu, dan membentuk sebuah stigma yang berkembang biak di dalam tatanan sosial masyarakat. “Masih Perawan” atau “Sudah Tidak Perawan Lagi” adalah momok menakutkan bagi seorang Perempuan. Reaksi yang diberikan oleh masyarakat pun beragam. Dari mulai perlakuan yang teramat istimewa hingga pembedaan yang memilukan hati.

                Lewat film “Perawan” yang disutradarai oleh Fitria Heni Sa’adah dan di produksi tahun 2016 oleh Komunitas Wadon Films asal Yogyakarta. Film ini sukses diputar di Balai Desa Sumber Urip Kabupaten Rejang Lebong. Film ini bercerita tentang  seorang remaja bernama Nala yang lahir dari rahim Narni yang hamil akibat perkosaan. Narni diperkosa Narto saat masih SMA. Sebenarnya setelah memperkosa, Marto datang melamar Narni. Namun ditolak. Narni tidak ingin  berhenti sekolah karena menikah. Narni sangat terpukul ketika kemudian mengetahui bahwa dirinya hamil. Ia memilih untuk mempertahankan kehamilannya dan merahasiakan siapa lelaki yang menghamilinya meski dia harus terusir dari rumahnya demi menjaga nama baik keluarganya.

                Bertahun-tahun Narni membesarkan Nala tanpa senyuman. Tidak ada keinginan apapun dalam hidupnya selain  membesarkan Nala. Dan membawanya meraih cita-cita dan kebahagian. Bagi Narni, tidak ada kebahagian seorang ibu tanpa kebahagian anaknya. Dan pesan penting yang disampaikan oleh film ini adalah NARNI tetap seorang PERAWAN.

                Sebanyak 40 orang yang terdiri dari ibu-ibu, Bapak-bapak, dan remaja perempuan dan laki-laki dibuat binggung setelah film ini selesai di putar. Komentar yang mereka utarakan pun beragam. Pemutaran dan Diskusi ini di fasilitasi oleh Tim Pengurus Forum Perempuan Muda Provinsi Bengkulu yang di dampingi oleh Cahaya Perempuan WCC Bengkulu. Turut hadir narasumber Bidan Desa Ibu Nyai dan Lica Veronika selaku Ketua Forum Perempuan Muda. Dan di moderatori oleh Rita Fransisca Dwi Putri.

Kak Lica (Jilbab Hitam & Berkacamata) dan Kak Rita (Jilbab Pink & Senyuman yang Manis)


                “Kak Lica.. mengapa Narni tetap seorang Perawan padahal ia sudah diperkosa”- tanya Lia, Remaja Desa Talang Lahat yang merupakan anggota Kelompok dampingan Cahaya Perempuan WCC.
                “Itu karena sang pembuat film ingin menyuguhkan arti Perawan itu tidak sesempit hanya orang yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Tapi, mereka mempunyai penafsiran kalau perawan itu suci dan perempuan yang diperkosa secara paksa itu tetap suci. Hanya saja perlakuan orang sekitar malah menyudutkan dan menyebabkan diskiminasi yang merugikan perempuan juga.”- Jawab Kak Lica.

                Bidan Desa Ibu Nyai menjelaskan bahwa, “Ketika masa remaja, tubuh  membutuhkan nutrisi yang sangat banyak. Hal ini berkaitan dengan keadaan fisik remaja yang sedang tumbuh dan organ reproduksi yang berkembang. Jika seorang remaja mengandung, maka terjadi perebutan nutrisi antara ibu dan janin. Dampaknya Berat badan janin kurang bisa kurang atau pertumbuhan fisik ibu yang terganggu. Ketika bersalin resiko kematian ibu dan bayi pun besar”.

“Kenapa di film tidak melibatkan anggota keluarga yang lain atau memanggil tokoh adat untuk diajak mencari solusi bersama”. – Tanya seorang Bapak warga Desa Sumber Urip.

“Film adalah representasi dari realita yang  terjadi di masyarakat. Bagaimana sebenarnya kejadian di masyarakat, dicoba untuk dibingkai lalu di tonton agar menjadi renungan bersama. Ini adalah tugas kita bersama, sebagai teman, orang tua, tetangga, saudara, tokoh adat, tokoh agama untuk hadir dan merangkul siapa saja yang kurang beruntung. Kita tahu bahwa kejadian seperti ini marak terjadi. Dan kita bungkam lalu turut menyalakan perempuan atas nasib yang ia terima. Saya ingin apa yang kita tanyakan, menjadi motivasi bersama untuk mendampingi keluarga yang lain.”- Ujar kak Lica.

                Sesuai dengan perayaan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang mengusung tema “Cegah Perkawinan anak dimulai dari Keluarga”. Kami anggota Forum Perempuan Muda berkomitmen untuk hadir dan merangkul teman-teman sebaya yang membutuhkan. Di persimpangan jalan mencari jati diri tentang Kesehatan Reproduksi mereka, kami ingin selalu ada.

Salam hangat,

Lica Veronika


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Dibaca! Struktur Tim Produksi Film Yang Lengkap!

Tulisan ini  Ado  buat secara khusus buat kamu biar nggak binggung. Maksudnya kalo kamu udah tau struktur tim produksi yang lengkap, kedepannya kamu bisa bentuk seperti ini. Apalagi kalo kamu udah niat pengen bikin film secara profesional. Yaa.. kalo nggak, setidaknya kamu sudah tau gimana struktur tim produksi yang lengkap banget. Semuanya udah pada tau kan, kalo pembuatan film pada dasarnya terdapat 3 tahap yaitu, tahap praproduksi, produksi, dan pasca produksi. Nah, dalam setiap tahap ini ada yang bekerja sesuai dengan deskripsi pekerjaannya, loh. Gak percaya? Bener nih gak percaya? Scroll ke bawah deh, biar percaya :D Tahapan Praproduksi : Produser bertugas mencari dana untuk produksi film. Seorang produser juga bertanggung jawab pada keseluruhan produksi. Penulis cerita bertugas menulis sinopsis yang di kembangkan menjadi skenario dan berisi komentar atau dialog. Tahapan Produksi : Sutradara bertugas menerjemahkan naskah ke dalam adegan film dan mengarahkan a...

PEREMPUAN : KETIADAAN PELACUR

Banyak laki-laki yang menjual kekuatan otot lengan dengan  kuli dan tukang becak. Lalu, ada wanita yang menjajakan ketangkasan otot selangkangannya. Tujuan sama, memenuhi kebutuhan. Entah itu kebutuhan secara ekonomi atau kebutuhan kepuasan psikologis. Ramai diperbincangan di segala sosial media tentang artis yang menjadi pelacur. Semua orang mengutuk, mencaci maki, tak jarang menggunakan umpatan kasar.  Aku tertawa. Aku bukan bagian dari pengumpat, pun bukan orang yang mendukung kegiatan prostitusi. Tapi aku berusaha memanusiakan manusia dan berusaha menjadi dewa-sa. Aku belum menikah. Dan belum merasakan kenikmatan selangkangan. Dan tidak berencana berusaha menikmati itu dalam waktu dekat.  Tapi, aku ingin merenung sebagai seorang perempuan. Bukan wanita. Karena perempuan adalah seorang manusia yang di anugerahi vagina dan hidup dalam bimbingan orang-orang di sekitarnya. Sedangkan Wanita diidentifikasi sebagai seorang yang mandiri, bebas berekspresi...

Tuhan Meloloskanku Tahun 2019

Aku berjalan melewati garis putus tiada henti, pedih. Kakiku terinjak batuan tajam dan sesekali meledak terinjak ranjau. Anehnya, kaki ini terus tumbuh dan menjadi utuh. Aku berhenti pada garis waktu,   lupa mengingat perihal tahun dan berapa lama hari yang telah terlewati. Bisakah aku menunggu sedikit lebih lama untuk hari itu?