Hai selamat pagi.. mau share ni, kemarin kami melakukan observasi di tempat usaha yang ada di Bengkulu. Ini ada contoh yang sederhana banget dan bisa dijadikan referensi buat teman-teman semua :)
MAKALAH
KWU
OBSERVASI
MAKANAN KHAS DAERAH KOTA BENGKULU
USAHA IBU GADIS
Nama kelompok 1
Anggota :
·
Lica Veronika
·
Ghina Zhafira
Asfirman
·
Nita Ayu Pertiwi
·
Rahmiawati
·
Anton Pratama
·
Syaipul Yunus
·
Nopri Riadi
SMKN 3 MODEL INVEST KOTA BENGKULU
TEKNIK BROADCASTING
2015/2016
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr wb
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt serta nabi besar kita Muhammad Saw.
Dan rekan semua yang telah membantu dalam menyelesaikan observasi ini sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih kami ucapkan kepada guru
pembimbing dan ibu Gadis sebagai narasumber. Semoga makalah ini dapat memenuhi
nilai tugas kewirausahaan kami bersama.
Penulis
Lica
Veronika
Bab
1
Pendahuluan
Observasi ini kami
lakukan di tempat usaha pendap milik ibu Gadis Rahmad (50 tahun). Yang terletak
di Jalan Beringin Kelurahan Tanjung Agung RT 03 RW 02 Kecamatan Sungai Serut
Kota Bengkulu. Ketika kami datang, tampak beberapa pembeli yang sedang membeli
dagangan milik ibu Gadis.
Bab 2
Pembahasan
Usaha
ini sangat sederhana. Hanya sebuah lapak di pinggir jalan beringin yang
merupakan jalan lintas yang selalu ramai. Ibu gadis membuka tempat usahanya
dari pukul 8 pagi sampai pukul 18:00. Usaha ini telah di jalaninya selama 3
tahun. Dan ibu Gadis hanya bertugas menjual saja, sedangkan proses pembuatan
dilakukan oleh kakaknya.
Dalam
menjalankan usahanya, ibu Gadis tidak dibantu oleh karyawan. Terkadang, ia hanya bergantian ketika anaknya pulang
sekolah. Ketika di tanya mengapa memilih untuk membuka usaha kuliner Bengkulu,
ia menjawab “Saya ingin melestarikan makanan khas Bengkulu, sebagai orang
Bengkulu asli”.
Di
dalam lapaknya ibu Gadis menjual 3 jenis makanan khas Bengkulu ada Pendap,
cucur pandan, dan anak tat.
Pendap
cucur pandan
Anak tat
Dalam
proses pemasaran, ibu Gadis tidak hanya fokus di lapaknya saja. Tetapi, ke
lapak-lapak lain di pasar dan dijual secara berkeliling. Bahkan pemasaran nya
telah sampai ke pulau Jawa dan pulau Kalimantan.
Kesulitan
yang ibu Gadis hadapi adalah bahan baku yang sulit didapat dan harga bahan baku
yang sering naik. Namun, ketika pendap dan barang dagangan nya habis, itu
adalah kebahagian yang sangat luar biasa bagi ibu Gadis.
Omset
yang di capai perhari adalah Rp. 200.000 dengan harga pendap Rp. 8000/buah dan
anak tat Rp.1000/ buah serta cucur pandan Rp. 1000/buah. Sebulan saya
perkirakan Rp. 3 juta, telah di potong biaya transportasi dan modal. “Yaa..
cukuplah untuk biaya anak sekolah dan makan sehari-hari” ujarnya.
Kami
tidak berhasil mengintip secara langsung ke dapur ibu Gadis, karena proses
pembuatan pendap adalah sore sampai subuh pagi. Tapi kami mendapat bocoran
tentang proses pembuatan pendap ini.
Bahan
dan alat serta proses pembuatan pendap.
Bahan :
Cabe merah Serai
Cabe rawit Asam
jawa
Kelapa Daun
talas
Kelapa goreng Kunyit
Bawang merah dan
putih Ikan
(laut/sungai)
Lengkuas Daun
pisang
Jahe Penyedap
rasa
Garam Air
Kencur
Daun jeruk
Alat :
Dandang Baskom
Rantang Tungku
Cara membuat :
1.
Giling semua
bumbu dan campurkan.
2.
Setelah di
campur, masukkan ke dalam baskom dan diaduk sampai rata serta berikan penyedap.
3.
Susun daun
keladi sebanyak 8 lembar. Masukkan bumbu di tengah-tengah daun dan masukkan
juga ikan. Lipat daun sehingga tertutup semua.
4.
Lalu bungkus
lagi dengan daun pisang dan di ikat lagi menggunakan tali rapiah.
5.
Didihkan air di
dalam dandang.
6.
Setelah
mendidih, susun pendap diatasnya secara rapi dan kukus selama 8 jam.
Catatan : untuk ikan
dapat menggunakan ikan jenis laut dan sungai. Namun, yang biasa dipakai adalah
ikan laut. Untuk bumbu dapat di gunakan sesuai selera juga.
Untuk
proses akhir yaitu pengemasan, menurut saya masih sangat sederhana sekali.
Tidak ada yang berubah dari dulu hingga sekarang, hanya tali yang biasa di
pakai dalam proses pengikatan. Jaman dahulu, digunakan tali mesya untuk
mengikan pendap ini. Karena kelangkaan bahan, terpaksa menggunakan tali rapiah.
Ini adalah foto pendap
setelah masak.
Kami juga berkesempatan
mencicipi pendap ini.
Pendap
yang memiliki cita rasa pedas dan kaya akan bumbu serta ikan yang begitu lembut
dimakan. Paling enak di temani nasi putih dan ulam jering mudo, cak itu kalo
lagunyo.
Bab 3
Penutup
Kesimpulan
Usaha yang di kembangkan oleh ibu Gadis patut di
apresiasi sebesar-besarnya. Tambahan modal dari pemerintah mngkin sangat di
perlukan. Lapak yang lebih layak pun sangat di perlukan. Mengingat dalam proses
penjualan sangat bergantung pada cuaca karena lapaknya yang di pinggir jalan.
Terima kasih kepada ibu Gadis dan semoga usahanya
makin maju.
Duuh.. gambar nya ga bisa di muat ni :( maklum masih pemula :D
Komentar
Posting Komentar