Langsung ke konten utama

PEREMPUAN : KETIADAAN PELACUR

Banyak laki-laki yang menjual kekuatan otot lengan dengan  kuli dan tukang becak. Lalu, ada wanita yang menjajakan ketangkasan otot selangkangannya. Tujuan sama, memenuhi kebutuhan. Entah itu kebutuhan secara ekonomi atau kebutuhan kepuasan psikologis.

Ramai diperbincangan di segala sosial media tentang artis yang menjadi pelacur. Semua orang mengutuk, mencaci maki, tak jarang menggunakan umpatan kasar. 

Aku tertawa.

Aku bukan bagian dari pengumpat, pun bukan orang yang mendukung kegiatan prostitusi. Tapi aku berusaha memanusiakan manusia dan berusaha menjadi dewa-sa.

Aku belum menikah. Dan belum merasakan kenikmatan selangkangan. Dan tidak berencana berusaha menikmati itu dalam waktu dekat. 

Tapi, aku ingin merenung sebagai seorang perempuan. Bukan wanita. Karena perempuan adalah seorang manusia yang di anugerahi vagina dan hidup dalam bimbingan orang-orang di sekitarnya. Sedangkan Wanita diidentifikasi sebagai seorang yang mandiri, bebas berekspresi dan mampu menentukan apa yang ia inginkan, tidak terkukung oleh apapun.

Lalu, bagaimana aku memandang Pelacur? 

Begini, setiap orang hidup dengan pengalaman berbeda-beda. Kuulangi lagi, setiap orang hidup dengan pengalaman berbeda. 
Jika kamu menganggap bahwa pelacur itu pekerjaan yang melanggar norma dan kesusilaan,tidak apa. Lalu kamu ikut mencaci maki dan menghujat, tidak apa. Jika kamu adalah seorang yang memakai jasa pelacur karena membutuhkan itu dengan berbagai alasan, tidak apa. Jika kamu adalah orang yang menjalani profesi sebagai pelacur dan mendapatkan kesenangan, tidak apa. Semua tidak masalah. Pengalaman yang membentuk persepsi seorang manusia. Dan pengalaman adalah hal berharga.

Teruntuk kalian para pelacur, TERIMA KASIH. Ruang hatiku yang terdalam mengucapkan itu. Biar ku apresiasi kamu dengan tulisan ini.

Sudah kujelaskan bahwa aku perempuan. Jadi, akan aku jelaskan pula jalan pikiranku ini. 

Batas hak seseorang adalah hak orang lain, dan batas kebebasan seseorang adalah kebebasan orang lain. Aktifitas pelacur tidak merugikan siapa-siapa. Banyak orang yang hidup karenanya dan banyak pula orang-orang yang merasa kebutuhannya dipenuhi. Singkatnya, si pemakai jasa membayar sesuai kesepakatan dan si pemberi jasa menerima uang tersebut. Tidak pernah kudengar, aktifitas ranjang mereka tersorot dimanapun. Transaksi dilakukan dengan sistematis, cepat, dan tanpa jejak. Bahkan menurutku aktifitas pelacuran adalah hal yang baik. Mengapa? 
Karena sebenarnya seorang pelacur sedang melawan sebuah sistem patriarki dan melawan relasi kuasa. 

“PELACUR BISA MENOLAK DENGAN SIAPA IA INGIN MELAYANI”.

Pernah mendengar kasus sebuah rekaman video atau foto bugil seorang perempuan, yang disebarluaskan oleh mantan kekasihnya. Alasannya? Karena si perempuan tidak ingin kembali merajut cinta dengannya. Jelas sekali, bahwa laki-laki merasa punya kuasa terhadap perempuan ketika perempuan jatuh cinta.

Berbeda dengan pelacur, ia merdeka.

Menikah adalah sebuah institusi dimana seorang perempuan menjadi perbudakan seks. Poligami? Tafsir ayat yang salah atas nama birahi. Perempuan hanya diwajibkan pada urusan domestik saja. Poliandri? Jangan cari mati! Jika sudah sanggup hidupmu akan di cerca oleh mereka yang mengatasnamakan agama. Hahaha

Sejujurnya, lebih baik para laki-laki menggunakan jasa pelacur daripada memperkosa seseorang. Mengapa? Di sebuah meme islami disebutkan bahwa “laki-laki punya 9 akal dan 1 syahwat sedangkan perempuan punya 9 syahwat dan 1 akal”. Tapi, dasar laki-laki lemah!! Mereka menjadi lemah jika sudah berkaitan dengan selangkangan.

Memperkosa seseorang artinya menghancurkan hidupnya, atas nama cinta yang dibumbui oleh birahi justru menyesatkan. Tapi, aktifitas pelacuran tidak. Mereka bersepakat dalam segala hal. Dalam harga, metode, hingga berapa lama waktu yang digunakan. Sistematis dan mengajari tentang berpolitik. 

Mengapa ada pelacur? Konstruksi masyarakat yang mewajibkan setiap perempuan berpenampilan cantik, modis, dan stylish. Tapi tidak menyediakan ruang untuk mendapatkan kesetaraan dalam pekerjaan. 

Tapi kan, bagaimana jika pengguna jasanya adalah seorang suami yang beristri dan seorang bapak dari anak-anak? 
Sudah jelas bahwa ia adalah laki-laki yang brengsek. Ia jahat. Ia tidak layak dijadikan suami dan di panggil ayah. Ia tidak bersyukur dengan apa yang ia terima. Ia laknat. Ia menyebabkan kesucian keluarga hancur hanya karena birahi. Dan ia mengakibatkan seorang istri merasa tidak dihargai dan membuat si istri akan di caci maki karena tidak bisa melayani nafsu suami dengan baik.

Lagi, lagi, perempuan lagi yang di salahkan.

Kepuasan pelacur? Huuh.. tidak semua pelacur merasakan kepuasan yang ia harapkan. Pemeriksaan kesehatan seksual dan reproduksi? Belum ada layanan yang ramah pada mereka. Dicaci maki dan mendapat cap yang buruk? Sudah biasa.

Ingin kuberikan Dildo kepada seluruh pelacur yang ada di bumi ini. Agar mereka juga merasakan nikmat kepuasan, bukan hanya memberi kenikmatan kepada pelanggan saja.

Sejatinya, tidak akan pernah ada pelacur jika tidak ada pengguna jasanya. Jangan hanya salahkan perempuannya saja. Jangan mengutuk pada hal yang kita sama-sama tidak tahu. Padahal kita juga sama bejatnya. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Dibaca! Struktur Tim Produksi Film Yang Lengkap!

Tulisan ini  Ado  buat secara khusus buat kamu biar nggak binggung. Maksudnya kalo kamu udah tau struktur tim produksi yang lengkap, kedepannya kamu bisa bentuk seperti ini. Apalagi kalo kamu udah niat pengen bikin film secara profesional. Yaa.. kalo nggak, setidaknya kamu sudah tau gimana struktur tim produksi yang lengkap banget. Semuanya udah pada tau kan, kalo pembuatan film pada dasarnya terdapat 3 tahap yaitu, tahap praproduksi, produksi, dan pasca produksi. Nah, dalam setiap tahap ini ada yang bekerja sesuai dengan deskripsi pekerjaannya, loh. Gak percaya? Bener nih gak percaya? Scroll ke bawah deh, biar percaya :D Tahapan Praproduksi : Produser bertugas mencari dana untuk produksi film. Seorang produser juga bertanggung jawab pada keseluruhan produksi. Penulis cerita bertugas menulis sinopsis yang di kembangkan menjadi skenario dan berisi komentar atau dialog. Tahapan Produksi : Sutradara bertugas menerjemahkan naskah ke dalam adegan film dan mengarahkan a...

Serba Serbi Skenario Film (3/3)

Serba serbi Skenario. BegitulahA do  menyebutnya, serba serbi yaa.. bukan serabi! Heheh.. :D Dalam penulisan skenario banyak hal yang mesti di perhatikan. Ini adalah tips dari berbagai sumber yang  Ado  rangkum dalam catatannya. Yuk ah.. dibaca.  Kreditasi Banyak yang salah mengartikan “Written by”, “Story by”, dan “Screenplay by”. Atau bahkan tidak tahu makna dari setiap kata tersebut. Ni  Ado  kasih tau teman-teman semuanya..  “Written by” berlaku bila penulis cerita dan penulis skenario adalah orang yang sama. Namun bila tidak, kredit itu akan di pecah menjadi “Story by” dan “Screenplay by”. Berapa halaman yang dibutuhkan untuk membuat sebuah film,  do ? Film-film yang beredar di bioskop rata-rata berdurasi 100 menit atau lebih. Berarti tebalnya skenario sebaiknya berkisar 100 halaman atau kurang. Patokannya adalah setiap satu halaman skenario akan menghasilkan durasi 1 menit. Binggung cari nama karekter? Uhh.. gak usah r...