Aku berjalan melewati garis putus tiada henti, pedih. Kakiku terinjak batuan tajam dan sesekali meledak terinjak ranjau. Anehnya, kaki ini terus tumbuh dan menjadi utuh. Aku berhenti pada garis waktu, lupa mengingat perihal tahun dan berapa lama hari yang telah terlewati. Bisakah aku menunggu sedikit lebih lama untuk hari itu?
Elora Purnama, Suka makan, Masak, dan Jalan